23 Maret 2017

Contoh Meresensi buku novel



JALAN TERANG SUMI
Resensi
Resensi ini diselesaikan untuk memenuhi tugas pelajaran Bahasa Indonesia
Semester 2 Kelas IX.2

AURELIA NABILA INSAN
NISN: 0024678175

SMP Negeri 2 Mandau
Kabupaten Bengkalis

Tahun Pelajaran
2016/2017







Resensi Novel Jalan Terang Sumi
Image result for jalan terang sumi
Judul                 : Jalan Terang Sumi
Penulis             : Gola Gong & Tias Tatanka
Penerbit           : Zikrul Kids
Tahun Terbit   : 2010
Halaman          : 128 halaman
ISBN                  : 978-979-063-593-7
          Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Atas izin-Nya  sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan resensi yang berjudul Jalan Terang Sumi karya Gola Gong & Tias Tatanka . Resensi ini dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Harapan saya semoga buku yang saya resensi ini dibaca dan dapat meningkatkan keinginan siswa/siswi untuk terus bersekolah hingga kejenjang yang lebih tinggi.

        Novel ini menceritakan perjuangan seorang gadis kecil bernama Sumi untuk terus belajar agar dapat melanjutkan sekolah. Sumi, ibunya anak pembantu rumah tangga dan ayahnya bekerja menarik becak meninggal setahun yang lalu karena tertabrak mobil. Sumi adalah anak sulung, ia memiliki satu adik bernama Tumbu yang masih berumur 2 tahun.

       Suatu hari, Ibu Sumi sakit dan ia langsung bergegas pergi kerumah Bu Sasongko. Lalu, ia menolong pekerjaan ibunya membereskan rumah dan menyiapkan makanan untuk anak bu Sasongko yang bernama Katrin. Penyakit ibunya Sumi semakin parah, sehingga dibawa kerumah sakit. Dirumah sakit Sumi mengetahui bahwa ibunya terkena penyakit tifus, dan ia harus beristirahat total.

     Diam-diam sore harinya Sumi mendatangi rumah keluarga Sasongko, ia meminta untuk menggantikan ibunya bekerja sebagai pembantu dirumah Bu Sasongko teersebut. Ia bertekad dapat menghasilkan uang sendiri untuk mengumpulkan uang biaya sekolah dan untuk keperluan ibu dan adiknya.

      Sumi memiliki semangat untuk belajar yang membara, terkadang saat Katrin membersihkan kamar Katrin, ia menumpang baca buku-buku tugasmilik Katrin. Kadang-kadang buku cerita, lalu dibaca dikamarnya. Sebelum Katrin pulang, buku yang dipinjamnya telah kembali ketempatnya. Bahkan saat ada jadwal les privat Katrin dengan waktu luangnya, ia diam-diam mengikuti pelajaran. Tidak sulit baginya untuk mengikutinya, hanya untuk soal-soal matematika tertentua ia tidak tahu.

       Sesampainya dirumah, hal-hal yang didengar dan dibacanya ia tulis dalam buku tulis bekas sekolah. Kadang-kadang ia membawa buku tulis itu ketempat kerja untuk mencocokkan dengan buku-buku pelajaran dikamar Katrin.

       Sebulan kemudian, Sumi memiliki secercah harapan untuk belajar. Bapak dan Ibu Sasongko menaikkan gaji Sumi lalu, ia disuruh untuk mengikuti les privat bersama Katrin.

      Suatu hari, saat les privat, Tante Aida (Guru privat Sumi dan Katrin) memberitah ada kompetisi kecerdasan yang berhadiahkan notebook dan beasiswa 3tahun berturut-turut disekolah manapun, yang diadakan oleh sebuah perusahaan computer ternama bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi. Sumi dan Katrin sangat bersemangat untuk mengikuti kompetisi tersebut, dan mengharapkan hadiah menggiurkan dapat mereka miliki. Malam sebelum kompetisi Sumi belajar semaksimal mungkin. Ia begitu mengharapkan beasiswa 3 tahun untuk melanjutkan sekolahnya.

      Hari yang ditunggu-tunggu pun datang, Sumi dan Katrin mengikuti kompetisi. Selama kompetisi berjalan, Sumi dengan serius membaca dan mengisi soal-soal yang diberikan. Sedangkan Katrin tetap bersikap santai. Setelah selesai mereka diperintahkan untuk menunggu hasil pengumuman.

       Setelah selesai waktu zuhur, peserta dipanggil untuk berkumpul mendengarkan pengumuman pemenang kompetisi kali ini. Juara ketiga Juwandono mendapatkan hadiah beasiswa selama setahun. Juara kedua Sumi dengan hadiah beasiswa 3tahun. Juara pertama Maissy dengan hadiah sebuah notebook. Sumi yang mendengarkan pengumuman tersebut begitu terharu dan langsung sujud syukur, begitu tak percaya bisa kembali melanjutkan sekolahnya yang terputus.



Buku ini disajikan dengan bahasa yang komunikatif, memungkinkan pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh itu sendiri. Buku ini banyak yang dapat dijadikan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, karena tidak tepatnya tanda baca yang digunakan membuat kita sedikit sulit memahaminya.

Novel ini sangat inspiratif, memiliki banyak kandungan amanat-amanat yang dapat dipetik dan dapat dibaca oleh semua kalangan. Novel ini dapat membuat kita mengerti akan perjuangan seseorang hanya untuk mengejar pendidikan, selalu bersyukur, ketabahan, kegigihan seorang anak untuk mencapai apa yang dia inginkan. Sikap dan prilaku tokoh dapat dijadikan teladan setiap orang.

Sekian susunan resensi saya, apabila ada kesalahan penulisan dan kata-kata saya mohon maaf.
-TERIMA KASIH-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar